Jumat, 14 Oktober 2016

Megono Gunungan Salah Satu Simbol Tradisi Syawalan Di Kabupaten Pekalongan
   
Tradisi  syawalan  merupakan  salah  satu  tradisi  yang  masih  dilaksanakan diberbagai daerah terutama di Jawa. Di berbagai daerah di Indonesia yang hingga sekarang masih merayakan beberapa tradisi syawalan antara lain di Kabupaten Rembang, Jepara,Semarang, Demak dan Pekalongan. Tradisi syawalan di Rembang dan Jepara dilaksanakan dengan pesta  Lomban. Tradisi syawalan di Semarang dan Demak dilaksanakan dengan hajat laut. Di Kabupaten Pekalongan sendiri syawalan dilaksanakan dengan tradisi megono gunungan yang biasanya dilakukan di tempat obyek wisata Linggoasri yaitu pada hari kedelapan setelah hari raya Idul Fitri.

Hasil gambar untuk megono gunungan

Megono adalah makanan khas Pekalongan yang berbahan dasar gori (nangka muda) yang dibumbui dengan bermacam-macam rempah-rempah Indonesia dan sudah dihaluskan, memiliki rasa yang gurih dan umumnya disajikan dengan nasi, dan tempe mendoan. 
Perayaan  tradisi  syawalan  megana  gunungan  yang  masih  terus dilaksanakan  dari  tahun  ketahun  hingga  saat  ini  selain  untuk  melestarikan budaya  juga  didalamnya  terdapat  symbol-simbol  yang  ada.  Penggunaan makanan  megana  dalam  tradisi  syawalan  megana  gunungan  di  Kabupaten Pekalongan  membedakan  dari  perayaan  tradisi  syawalan  diberbagai  daerah lain. Sajian megana yang dibuat raksasa memberikan keunikan tersendiri bagi tradisi megana gunungan di Kabupaten Pekalongan. 
Upacara syawalan megono gunungan dilaksanakan di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen,  Kabupaten Pekalongan. Tradisi syawalan ini dilaksanakan pada bulan Syawal tepatnya  setiap 1 minggu setelah Lebaran atau Idul Fitri yaitu pada tanggal 8 syawal. Upacara tradisi syawalan megono gunungan dilaksanakan dengan tujuan sebagai wujud ungkapan  rasa syukur setelah menjalankan puasa ramadhan dan puasa sunah syawal serta sebagai ajang silaturahmi antar warga masyarakat sekitar maupun dengan warga masyarakat yang mengunjungi acara syawalan megono gunungan, dan sebagai salah satu momen untuk berbagi rezeki antar sesama masyarakat.